Sortasi
Menurut
Hadiwiyoto (1993) sortasi adalah pemisahan produk menurut jenis, ukuran, dan
kesegaran serta bagian-bagian yang tidak diinginkan. Sortasi ini bertujuan
untuk memisahkan bahan baku yang diterima oleh perusahaan berdasarkan
kualitasnya serta menjaga keseragaman mutu. Sortasi
merupakan bagian kedua dari proses produksi
pengalengan daging rajungan. Sortasi atau
sortir bertugas memisahkan daging yang
seharusnya menjadi jenis daging (terjadi up
grade/down grade) membersihkan daging dari kotoran (lemi), shell (serpihan
cangkang, karapas), dan filth (kotoran, kerikil, rambut, pasir dan
lain-lain). Alat-alat yang
digunakan adalah pinset untuk mengambil shell,
toples plastik sebagai wadah daging, nampan warna biru dan hijau sebagai alas
daging dan nampan pink/orange sebagai landasan yang diisi es, dan basket dengan
3 warna sebagai wadah daging sortir dan landasan. Sortir
dilakukan diatas meja stainless steel.
Penyortiran menggunakan pinset dan sarung tangan. Proses penyortiran dipisahkan
sesuai dengan jenis dagingnya. Pada ruang sortir pertama yaitu jenis daging special, backfin, flower, claw meat merus,
claw meat carfus, claw meat ball dan
leg meat. Sedangkan ruang sortir dua khusus jenis colosal dan jumbo.
Penyortiran grade daging jumbo dilakukan dengan cara crab
meat dalam toples di tuang dalam nampan warna biru/hijau kemudian dilandasi
dengan nampan warna pink/orange yang berisi es curai untuk menjaga suhu dingin
daging (≤ 50C). Suhu daging selalu dicek setiap 30 menit dengan
menggunakan thermometer hand.
Daging yang disortir dilakukan tiap buah menggunakan
sarung tangan dan menggunakan alat pinset stainless
steel untuk membersihkan lemi (kotoran rajungan), dan jika terdapat shell maka shell tersebut dipisahkan pada toples tersendiri. Untuk mendeteksi shell yang ada dalam daging, bagian
ujung jumbo (nukle) ditekan dengan
jari. Apabila pada saat sortasi terdapat daging jumbo yang pecah, daging tersebut dipisahkan dan masuk ke dalam
kategori backfin (pecahan jumbo).
Pada sortir daging jenis colossal, jumbo, maupun
backfin dilakukan penimbangan menggunakan timbangan digital berkapasitas
300 gram dengan tingkat ketelitian 0,01 gram untuk menyeragamkan jenis daging
menurut berat yang ditetapkan. Pada proses sortir daging jenis backfin memerlukan waktu 5-8 menit tiap
toples.
Lama waktu penyortiran jenis daging colossal maupun jumbo
yaitu 2-4 menit setiap toples dan hasil penyortiran ditata dalam wadah plastik
berbentuk kotak dan posisi daging tidak menumpuk untuk memudahkan dan
mengurangi rusaknya daging pada saat pengisian ke dalam kaleng.
Penyortiran daging special
dilakukan selama 15 – 20 menit tiap toples. Penyortiran daging special lebih lama dikarenakan bentuk
dagingnya yang kecil sehingga diperlukan kecermatan agar hasil sortir
benar-benar bersih.
Pada penyortiran daging special, daging tersebut harus dibersihkan dari shell, kotoran, serpihan
cangkang, dan benda asing yang masih ada atau masih tertinggal kemudian
ditempatkan dalam toples disertakan dengan nama miniplantnya.
Penyortiran daging flower dipisahkan antara lain: flower, backfin, regular, special dan shell. Lama waktu penyortiran daging jenis flower memerlukan waktu 8-12
menit. Daging flower disortir di ruangan black light. Dinamakan ruang black light karena tempat yang tertutup
serta lampunya yang tidak terang bahkan terkesan gelap, lampu
berwarna agak kebiruan dengan menggunakan
sinar UV yang dapat mengidentifikasikan shell yang mengandung fosfor,
fungsi sinar UV adalah untuk membedakan antara daging dengan shell ataupun
benda yang lain, benda selain daging akan terlihat dengan jelas karena warnanya
akan memantul dan berwarna perak. Lampu diruang black light dipasang ± 30 cm dari permukaan meja sortir.
Penyortiran daging flower dengan
menggunakan pinset dan dilakukan dengan hati-hati sehingga tidak merusak bentuk
dan tekstur daging. Dikatakan flower
karena bentuk dagingnya yang menyerupai kelopak bunga.
Daging flower minimal harus terdiri dari tiga
pasang apabila kurang maka dimasukkan dalam backfin. Flower dapat
dipecah menjadi tiga bagian yaitu reguler,
backfin dan special. Backfin adalah pecahan flower yang bentuknya masih utuh reguler adalah pecahan flower yang berukuran besar ataupun agak
besar sedangkan special adalah bagian dari flower
yang sangat halus. Untuk memisahkan antara reguler
dengan special dilakukan
pengayakan dengan nampan. Daging
yang telah dibersihkan dimasukkan dalam toples plastik untuk di lanjutkan ke
proses mixing.
Proses sortir claw
meat dipisahkan menurut jenisnya,
yang meliputi claw meat merus, claw meat carpus, claw meat ball, dan claw meat
leg. Penyortiran claw
meat dengan menggunakan pinset dan sarung tangan untuk memisahkan daging
dari serpihan cangkang, benda asing, tulang rawan dan daging yang mutunya tidak
bagus.
Tabel 6. Standart grade daging
rajungan di PT. Tonga Tiur Putra
|
Jenis daging
|
Size/pcs
|
|
Jumbo
colossal
|
≥
10 gr
|
|
Jumbo
|
≥
3,5 gr sampai < 10 gr
|
|
Jumbo
undersize
|
≥
2,5 gr sampai < 3,5 gr
|
|
Backfin
|
0,5 gr sampai 2,5 gr
|
|
Regular
|
>
0,25 gr – 0,35 gr
|
|
Special
|
≤ 0,3 gr
|
|
Merus
|
≥ 1 gr
|
|
Carpus
|
≥ 1 gr
|
|
Leg
meat
|
≤
1 gr
|
|
Sumber
: PT Tonga Tiur Putra
|
|
|
|
|
Masing-masing bagian diruang sortir diawasi oleh seorang
supervisor. Tindakan pengawasan dilakukan oleh Quality Contol dengan melakukan
pengukuran suhu dan pengecekan daging secara visual. Jika terjadi peningkatan
suhu pada saat sortir, ditambahkan es pada alas nampan sortir. Pencatatan
dilakukan terhadap berat dan suhu bahan baku.
Setelah penyortiran selesai
maka dilakukan penimbangan di akhir sortir untuk menentukan seberapa jenis
daging yang masuk ke perusahaan. Hasil penimbangan dicatat sesuai dengan
miniplant dan berat daging rajungan untuk setiap jenisnya, yang tujuannya untuk
mencocokkan berat daging saat diterima dan setelah sortir. Hasil yang didapat
dari penimbangan sortir ini lalu digunakan untuk standart jenis daging baru
kemudian dilakukan pembayaran kepada supplier
atau miniplant. Setelah penimbangan akhir sortasi, disini terjadi antrian ke
proses mixing. Untuk tetap menjaga
rantai dingin dan mutu daging, dilakukan penyusunan toples pada basket dan
pemberian es dengan susunan bertingkat untuk mencegah berkembangnya bakteri
sebelum proses mixing.
No comments:
Post a Comment